Desa Ngablak

Desa Ngablak adalah Desa yang terletak di lereng gunung Merapi di sisi barat, yang awalnya merupakan desa yang membawai 13 dusun , diantaranya : Dusun Genting, Balaong, Nglampeyan, Wates, Tanen, Gumuk, Jengglik, Ngablak, Srikaton, Purwosari, Kedawung, Logandeng, Nepen. Karena pada tahun 1930 gunung merapi meletus yang pada saat itu banyak korban yang berjatuhan, sehingga banyak dusun-dusun yang terpendam terkena erupsi merapi,sehingga dusun yang masih di izinkan dengan pemerintah untuk di huni adalah : Dusun Jengglik, Ngablak, Srikaton, Purwosari, Kedawung, Logandeng, Nepen setelah 30 tahun merapi meletus lagi pada tahun 1960, pada waktu itu untuk jarak luncur mencapai radius 12 km sehingga banyak masyarakat untuk pindah tempat/transmigrasi ke sumatra dan itu sudah menjadi program dari pemerintah. Adapun Kepala Desa  yang pernah menjabat :

Kepala Desa I     : R. Joyo harjo (Ndoro lurah)

Kepala Desa II    : Wiryo senjoyo (1943-1944)

Kepala Desa III : Rono Dimejo (1924-1945)

Kepala Desa IV : R.oesup (tahun 1946-19870)

Kepala Desa V  : HM.Shobar sodiq (tahun 1988-1997)

Kepala Desa VI : HM.Shobar sodiq (1998-2007)

Kepala Desa VII          : Elzam (2007-2013)

Kepala Desa IIX          : Ahmad Farihin (2014-sekarang )

1. KONDISI GEOGRAFIS

Desa Ngablak  merupakan salah satu desa di Jawa Tengah yang terletak di lereng gunung merapi dan sebagian wilayah dibatasi langsung dengan taman nasional gunung merapi dan antara dua sungai yaitu sungai batang dan sungai putih, sehingga pada waktu musim hujan sering terjadi banjir (lahar dingin) dengan batas desa :

- sebelah utara       : berbatasan langsung dengan gunung merapi (Taman Nasional )

- sebelah Timur      : Desa Kemiren

- sebelah Selatan    : Desa Banyuadem

- sebelah Barat       : Desa Srumbung dan Desa Ngargosoka/Kabuaten

Secara geografis terletak pada 110^o 20’ 54“ sampai dengan 110^o 25’ 62“ LS dan 7^o 35’ 52“ sampai dengan 7^o 32’ 38“ B